Praktek Jumper di STO Majapahit

Belajar bagaimana melakukan Jumper dengan rekan magang Firman di STO Majapahit

Pembuatan Aplikasi Web Canvasser di Witel Semarang

Mendesign Tampilan Web Canvasser

Foto penjemputan selesai magang di Witel Semarang

Saat terakhir magang di jemput oleh Pak Eko

Minggu, 26 Oktober 2014

Profil Penulis


Nama             : Davin Pramudya Rafdianzikri
Nama panggil : Davin
Status             : Pelajar
Sekolah          : SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru
Angkatan        : 14
TTL                : Banjarbaru, 14 November 1997
Agama            : Islam
Gol. Darah     : O
Zodiak           : Scorpio

Foto Selama Magang di PT. Telkom Witel Semarang

Praktek Jumper di STO Majapahit

Membuat Aplikasi Web Canvasser di Witel Semarang

Penjemputan Selesai Magang di Witel Semarang

Sabtu, 25 Oktober 2014

MENGATUR WARNA

MENGATUR WARNA
Contoh berikut adalah perintah pengaturan warna.
body {
color: black;
background: white; }
strong { color: red }
Model pengaturan di atas memberikan warna hitam teks (default) dan latar belakang putih, tetapi memiliki elemen strong pada warna merah. Ada 16 buah nama warna standar yang dijelaskan dalam uraian berikut. Selain itu dapat juga mempergunakan nilai desimal untuk warna merah, hijau dan biru, dan masing-masing memiliki interval antara 0 sampai 255. Misalnya rgb(255, 0, 0) akan memberikan warna merah di layar monitor. Juga dapat mempergunakan angka hexadecimal yang dimulai karakter # yang diikuti enam angka hexadecimal sebagai pengaturan warna. Sebuah pengubah juga diberikan di bawah ini agar dapat melakukan pengubahan nilai dari RGB ke nilai hexadesimal.
Mengatur warna link
Cara mempergunakan CSS untuk mengatur warna hypertext link, dengan warna yang berbeda untuk link yang belum pernah diakses, link yang pernah diakses dan link yang akan kemudian diakses serta link yang aktif. Cara mengatur warnanya pada saat kursor mouse berada di atas daerah yang akan diberi link. Hal ini dapat di tuliskan dalam bentuk perintah berikut :
:link { color: rgb(0, 0, 153) } /* untuk warna
link yang belum
diakses */
:visited { color: rgb(153, 0, 153) } /* untuk
warna link yang telah
diakses */
:active { color: rgb(255, 0, 102) } /* untuk
warna link ketika link
diklik */
:hover { color: rgb(0, 96, 255) } /* untuk warna
link ketika mouse
diatasnya*/

Kadang-kadang ingin memperlihatkan link hyperteks tanpa garis bawah. Cara melakukan ini dengan memberikan property text-decoration atau none, contoh :
a.plain { text-decoration: none }
Contoh berikut juga menampilkan link yang tidak bergaris bawah.
This is <a class="plain" href="what.HTML">not

underlined</a>

MENAMBAHKAN BORDER DAN LATAR BELAKANG

MENAMBAHKAN BORDER DAN LATAR BELAKANG
Cara menambahkan border disekitar heading, daftar (list), atau paragraf atau sekelompok heading, list dan paragraf secara tertutup dengan mempergunakan elemen div. Contoh :
div.box{ border: solid; border-width: thin; width: 100% }
Catatan : tanpa property "width" beberapa browser akan menempatkan tepi kanan terlalu jauh ke arah kanan. Untuk mencegah hal ini menuliskan perintah HTML-nya sebagai berikut :
<div class="box"> The content within this DIV
element will be enclosed in a box with a thin line
around it. </div>
Ada sedikit jenis border yaitu : dotted, dashed, solid, double, groove, ridge, inset dan outset. Lebar border diatur dengan mempergunakan property "border-width". Nilai dari property ini yaitu thin, medium dan thick yang tampak setipis ukuran 0.1 em. Property "border-color" memungkinkan pengaturan warna.
Sebuah efek yang cantik dapat dilakukan dengan memberikan warna latar belakang kotak dengan warna tebal (solid color) atau dengan hamburan gambar ("tile image"). Untuk melakukan ini perlu mempergunakan property "background" dengan mengikuti perintah berikut ini.
div.color {
background: rgb(204,204,255);
padding: 0.5em;
border: none;
}
Tanpa pengaturan property border, biasanya program browser hanya akan menampilkan warna standar saja. Property padding memberikan beberapa ruangan di antara tepi-tepi daerah berwarna dan teks yang ada di dalamnya. Cara mengatur nilai property padding dengan menambahkan padding-left, padding-top, padding-right dan padding-bottom. Pengaturan ini dituliskan misalnya sebagai :
padding-left: 1em.
Jika menginginkan border pada satu sisi halaman web saja. Caranya melakukan pengontrolan tiap sisi border dengan memberikan keterangan border-left, border-top, border-right dan border-bottom.
Contoh :
p.changed {
padding-left: 0.2em;
border-left: solID;
border-right: none;
border-top: none;
border-bottom: none;
border-left-wIDth: thin;
border-color: red; }

Susunan perintah di atas memberikan efek pada tampilan web dengan border berwarna merah di sisi sebelah kiri.

MENGATUR FORMAT FONT

MENGATUR FORMAT FONT
1.        Model huruf
Model yang umum dipakai adalah teks miring (italik) atau tebal (bold). Umumnya program browser mempergunakan tag em untuk huruf italic dan tag strong untuk huruf tebal. Misalnya ingin menuliskan kode em agar huruf tampil berbentuk italik dan tebal dan menuliskan kode strong untuk huruf tebal uppercase, perintahnya dituliskan sebagai berikut :
                                    em { font-style: italic; font-weight: bold; }
strong { text-transform: uppercase; font-weight:
bold; }
bila gagal dapat ditambahkan perintah ini :
            h2 { text-transform: lowercase; }
2.        Mengatur ukuran huruf
Kebanyakan program browser mempergunakan huruf yang lebih besar untuk heading yang penting sifatnya. Bila menimpa ukuran defaultnya, ada resiko yaitu huruf menjadi tampak lebih kecil khususnya bila mempergunakan ukuran yang ditambahkan tersebut dengan ukuran titik (point). Karenanya disarankan untuk melakukan pengaturan ukuran huruf dengan ukuran yang sama.
Contoh berikut mengatur ukuran heading dalam persen relatif terhadap ukuran teks normal.
h1 { font-size: 200%; }
h2 { font-size: 150%; }
h3 { font-size: 100%; }
3.        Mengatur jenis huruf
Bisa saja jenis huruf favorit tidak bisa ditampilkan oleh berbagai jenis browser. Untuk mengatasi hal ini dapat dituliskan beberapa jenis huruf yang tidak dapat ditampilkan oleh hampir semua browser. Ada beberapa jenis huruf generik yang dijamin cocok, sehingga disarankan untuk mengakhiri daftar perintah HTML dengan salah satu jenis huruf berikut : serif, sans-serif, cursive, fantasy, atau monospace, contoh :
body { font-family: Verdana, sans-serif; }
h1,h2 { font-family: Garamond, Times New Roman, serif;}

Dalam contoh ini heading penting akan ditampilkan dalam bentuk huruf Garamond, bila gagal maka akan ditampilkan dalam bentuk Times New Roman, dan bila juga masih tidak dapat tampil, maka akan tampil sebagai huruf serif. Teks paragraf akan ditampilkan dengan huruf Verdana atau bila masih tidak tampil juga, maka browser masih dapat menampilkannya dengan jenis huruf standar sans-serif.

Senin, 20 Oktober 2014

PEMAKAIAN ELEMENT STYLE

PEMAKAIAN ELEMENT STYLE
Untuk mengatur warna huruf dan latar belakang dapat dikerjakan dengan menggunakan elemen style untuk mengatur karakter kode tag dokumen.
<style type="text/CSS">
body { color: black; background: white; }
</style>
Pernyataan yang ditulis antara kode tag <style> dan </style> menunjukkan perintah pengaturan style.
1.        Link ke sheet lainya
Apabila menginginkan style yang sama untuk halaman HTML yang lain, disarankan memisahkan sheet-sheet dari dokumen HTML namun satu dan lainnya terhubung dengan cara link.
<link rel=”stylesheet” href=”style.CSS”>
Kode tag untuk link ini ditempatkan di bagian "head" dokumen. Perintah rel perlu diatur dengan pernyataan "stylesheet" agar supaya browser dapat menemukan perintah href sebagai penunjukan ke alamat Web (URL) sheet.




2.        Mengatur tepi halaman (page margin)
Halaman Web akan tampil cantik bila dituliskan dalam margin yang lebih lebar. Mengatur sisi kiri dan kanan memakai karakter “margin-left” dan “margin-right”, Contoh :
<style type="text/CSS">
body { margin-left: 10%; margin-right: 10%; }
</style>
Perintah di atas dituliskan dengan tujuan agar tampilan halaman Web di layar monitor memiliki batas halaman kiri 10% dari lebar layar monitor.
3.        Mengatur inden kiri dan kanan
Agar halaman Web  tampil lebih cantik bisa juga diberikan inden (spasi) dari margin kiri beberapa huruf sebelum menuliskan awal kalimat. Contoh :
<style type="text/CSS">
body { margin-left: 10%; margin-right: 10%; }
h1 { margin-left: -8%;}
h2,h3,h4,h5,h6 { margin-left: -4%; }
</style>
4.        Mengatur jarak penulisan tepi atas dan bawah halaman
Program Browser biasanya mengerjakan batas atas dan bawah, paragraf dan lain-lain dengan baik. Namun ketika ingin membuat ruang di sebelah atas atau bawah halaman web, atau  ingin membuat spasi yang khusus, barulah di sini perlu memiliki cara mengaturnya.
Property "margin-top" menentukan ruang sebelah atas dan property "margin-below" menentukan ruang sebelah bawah halaman web. Bila  hendak mengatur semuanya dengan heading h2,  cukup menuliskan dengan perintah HTML sebagai berikut :
h2 { margin-top: 8em; margin-bottom: 3em; }
Kode em merupakan unit penting dalam mengatur ukuran tinggi font (huruf). Ini lebih mudah bila dibandingkan dengan pengaturan pixel atau titik (point). Unit ini akan sangat berguna pada pembuatan huruf besar.
Satuan titik (Point) umumnya dipergunakan oleh program word processor misalnya dituliskan ukuran huruf 10 pt. Sayangnya untuk ukuran titik yang sama, menghasilkan ukuran huruf yang berbeda pada pemakaian program browser yang berbeda pula. Apa yang dikerjakan dengan baik dengan menggunakan sebuah program browser, bila dibaca dengan program browser yang lain belum tentu baik. Pergunakanlah kode em untuk mengatasi hal ini.
Untuk mengatur ruang sebelah atas bagian heading halaman web, sebaiknya membuat nama style untuk heading tersebut. Dalam penulisan HTML-nya cukup menggunakan atribut class. Contoh :
<h2 class="subsection">Getting started</h2>
Kemudian pengaturan ruangnya ditulis dengan perintah berikut :
          h2.subsection { margin-top: 8em; margin-bottom: 3em; }
                   Pengaturan ini dimulai dengan nama tag, sebuah titik dan kemudian nilai dari atribut class. Bila pengaturan tersebut tidak memberikan hasil. Ada cara lain untuk mengatur style elemen tertentu. Tapi atribut class tetap bersifat fleksibel.
Pada saat sebuah "heading" diikuti dengan sebuah paragraf, nilai untuk batas bawah (margin-bottom) untuk heading tersebut tidak ditambahkan dengan nilai batas atas (margin-top) paragraf.
5.        Inden pada baris pertama
Untuk membuat inden pada baris pertama tiap paragraf. Cara berikut dapat dilakukan.
p { text-indent: 2em; margin-top: 0; marginbottom: 0; }

Cara tersebut akan membuat inden pada baris pertama paragraf sejauh 2 em dan memberikan jarak antar paragraf.

PENGGUNAAN CSS

PENGGUNAAN CSS
Ada 3 cara penggunaan CSS yaitu inline CSS, embedded CSS dan external CSS.
1.        Inline CSS
Inline CSS merupakan cara penggunaan CSS dengan menambahkan langsung di tag dokumen HTMLnya sebagai atribut.
Contoh :
. . . .
<p style="color:blue">
Membuat tulisan warna biru
</p>
<p style="font-style:italic;">
Membuat tulisan miring
</p>
. . . .
Penulisan CSS dengan cara inline ini dimulai dengan kata style lalu diikuti dengan syntax property : value.
2.        Embedded CSS
Embedded CSS merupakan cara penggunaan CSS yang disisipkan di dalam tag <style> ...</style>. Tag style tersebut disimpan di antara tag <head>...</head>.

Contoh:
<HTML>
<head>
<style>
p{
color:green;
font-family:arial;
font-size:120%;
}
</style>
</head>
<body>
<p>Belajar CSS Mudah</p>
<p>Pengaturan paragraf dengan menggunakan
CSS di dalam header dokumen HTML</p>
<p>Dengan contoh ini, maka setiap paragraf
atau yang berada diantara </p><p>dan</p>akan memiliki format yang sama </body>
</HTML>
3.        External CSS.
Cara ini menggunakan file CSS yang dituliskan secara terpisah dengan dokumen HTML. Dengan cara ini, hanya perlu dimiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web. Ada dua langkah yang harus dikerjakan untuk menggunakan CSS dengan cara ini
a.         Membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan beri nama, misalkan: style.CSS, lalu tuliskan kode-kode CSS di dalam file tersebut.
p{
font-family: arial;
font-size: small;
}       
h1{
color: red;
}
b.        Langkah kedua adalah memanggil file style.CSS dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini yang disisipkan di antara tag <head> dan </head>
....
<head>
<link rel=”stylesheet” href=”style.CSS”
type=”text/CSS”></link>
</head>

....

KOMENTAR DALAM STYLE SHEET

KOMENTAR DALAM STYLE SHEET
Comments atau komentar biasanya digunakan oleh programmer untuk memudahkan mengingat kembali script yang sudah ditulisnya, Comments di CSS yaitu dengan menggunakan:
/* isi Comments */
Contoh :
H1 { color:blue;} /* H1 elements akan menjadi
biru */
Tags.H1.color = “blue”; /* H1 elements akan

menjadi biru */

STRUKTUR PENULISAN CSS

STRUKTUR PENULISAN CSS
Berikut ini adalah struktur penulisan CSS.
Selector { Properties : Value; }
1.      Selector
Bagian pertama sebelum tanda “{}” disebut selector, selector digunakan untuk menentukan element mana yang akan diatur stylenya. CSS memiliki 3 jenis selector basic yaitu class selector, ID selector, dan tag selector.
      
a.    Class  selector
                     Class adalah “agen bebas” yang dapat diterapkan untuk tag HTML apapun. Kita dapat membuat nama class dengan hampir semua nama apapun. Karena class selector dapat diterapkan ke beberapa tag HTML sekaligus, maka class adalah selector yang paling serbaguna. Penulisan class selector dalam CSS disimbolkan dengan tanda titik ( . ).
            Contoh :
       Penulisan code di dalam dokumen HTML
            . . . .
            <h3 class=’judul’>
            Belajar Membuat Website
            </h3>
            . . . .
            Penulisan code dalam CSSnya
            .judul{
            Font : 12pt Impact;
            }
                     Sebuah selector class dapat digunakan pada lebih dari satu tag HTML. Masukkan style CSS dalam selector class jika terdapat 2 atau lebih elemen/tag HTML yang bisa memiliki style yang sama dalam satu halaman.
       b. ID Selector
                     Hampir sama dengan class, ID dapat diterapkan untuk hampir semua tag HTML, tetapi penggunaanya hanya sekali dalam satu halaman untuk satu tag HTML tertentu.
            Contoh:




            Penulisan code dalam dokumen HTML
            . . . .
            <div id=’footer’>
            Copy-Right Telkom School – 2014
            </div>
            . . . .
            Penulisan code di CSSnya
            #footer {
            color: blue;
            border: 1px solid black;
            }
                          Selector ID digunakan hanya untuk 1 elemen pada satu halaman web. Misalnya saja ID #footer di atas hanya digunakan sekali karena dalam satu halaman web hanya ada 1 header.
       c. Tag selector
                     Nama dari elemen HTML digunakan sebagai selector untuk mendefinisikan tag HTML yang berasosiasi. Misalnya, selector dari <h1> adalah h1. HTML selector digunakan dalam CSS rule untuk mendefinisikan bagaimana suatu tag akan ditampilkan.
            Contoh:
            Penulisan code di dokumen HTML
            . . . .
            <h1> Mengarungi Samudra PHP </h1>
            <h1> Belajar HTML dan CSS </h1>
            . . . .
            Penulisan code di CSSnya
            h1{
            font: 12pt Impact;
            color:red;
            }
2.        Declaration

          Bagian yang berada di dalam tanda “{}”, terdiri dari property dan nilainya.